Pengembangan Madura merupakan sebuah wacana yang akan dilakukan sebagai model untuk melihat seberapa banyak kemampuan lokal dan budaya Madura yang bersifat historis dapat dijadikan acuan pengembangan strategis di masa depan.
Kenyataan-nya perkembangan Madura secara cultural telah begitu meluas pengaruhnya sampai diluar pulau Madura, bahkan ada suatu karakteristik kuat yang dikenali masyarakat tentang watak dan budaya Madura yang hadir di setiap sub-kultur masyarakat Indonesia.
Kemampuan utama yang dilandasi oleh sikap pada kondisi alam, sosial, struktur masyarakat, landasan spiritual, dan sosial yang kuat akan membentuk suatu struktur pengembangan yang mempunyai keberlanjutan tersendiri.
Ukuran kemajuan warga Madura yang seringkali ditandai dengan prioritas yang dikerjakan dalam membangun wacana masa depan dan teladan dari orang Madura telah menjadi patokan yang masih akan berkembang di masa mendatang. Sekalipun dianggap non ekonomis tetapi menjadi utama seperti, keinginan untuk naik haji sebagai suatu wujud pengabdian diri pada Tuhan atas anjuran dan pesan Kiai yang mereka lakukan secara sukarela dengan jiwa pengorbanan yang luar biasa.
Model pengembangan kesejahteraan warga Madura merupakan model yang harus dibaca – dicari dan dikembangkan berdasarkan apa yang ada dalam wacana dan historis kekuatan hidup orang Madura. Ditinjau dari latar belakang kondisi geografis dan antropologis serta adanya keterikatan yang kuat dengan sejarah warganya, maka akan terlihat bahwa keberanian hidup merantau itu merupakan sebuah ukuran survival yang dapat dijadikan model.
Upaya memajukan Madura dapat dilakukan dengan meningkatkan produktifitas, memasukkan teknologi, dan mengembangkan kemampuan berorganisasi dalam masyarakat yang sangat paternalistic serta belum dan tidak terlalu menghargai birokrasi.
Bagaimana sebenarnya struktur partisipasi yang paling tepat untuk mengembangkan diri bagi masyarakat Madura yang tinggal di dalam pulau Madura sendiri ?
Bukti empirik menunjukkan bahwa orang Madura yang sempat keluar dan menjadi perantau berhasil secara finansial, sehingga bisa berperan secara sosial dan mempunyai kesempatan untuk mengembangkan intelektualitas yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan adanya kekuatan yang besar untuk membangun pribadi yang kuat dalam pengembangan kemampuan hidupnya.
Masuknya teknologi secara fisik dan kemampuan managerial serta kemampuan berorganisasi merupakan proses utama membentuk daya yang besar untuk menjalin partisipasi untuk menggerakkan partisipasi masyarakat.
Model pengembangan perdagangan serta peningkatan nilai dari seluruh kegiatan pertanian merupakan prioritas utama dalam pengembangan Madura. Model peningkatan ini bisa berupa upaya menjadikan penghasilan pangan untuk Madura menjadi salah satu prioritas yang akan memberikan ketahanan berkelanjutan. Pilihan jenis dan macam bahan pangan akan ikut menentukan apa yang layak dijadikan landasan pengembangan ketahanan pangan Madura. Penyediaan bibit jagung – kedelai dan padi secara melembaga dengan kekuatan lokalnya akan ikut mendorong terbentuknya budaya baru dalam pengadaan pangan.
Beberapa pertanyaan untuk Madura
Industri pangan berbasis kondisi lokal akan dijadikan model utama pengembangan kemampuan pendayagunaan alam dan hasil lautnya. Lalu apa yang menjadi utama ? apakah sikap orang Madura yang lebih mengutamakan exploitasi hasil alam dan lautnya untuk menghasilkan devisa ataukah untuk dimakan sendiri ?
Lalu, bagaimana sikap orang Madura menghadapi kenyataan adanya kebutuhan untuk kerja struktural – kerja formal dan kerja menurut model yang teratur sebagai kerja manufaktur ?
Apakah penerimaan sikap untuk belajar di sekolah formal makin dianggap penting oleh masyarakatnya ? Apakah kekhawatiran bahwa sekolah formal menjauhkan orang Madura dari budaya spiritual yang mengabdi pada seorang Ulama dapat dan akan makin bergeser pada kekuatan individu tersebut ?
Apakah orang Madura punya keyakinan diri yang kuat untuk bertahan – mempertahankan dan menjadikan tanah Madura sebagai sebuah pusat budaya yang mampu bertahan untuk jangka panjang ?
Seberapa kuat pengaruh ini akan dapat menjadi daya tarik dan daya jual wisata pada masyarakat dunia ?
Kesiapan ini tentu dapat dipadukan dengan suatu model wisata cultural dan atau wisata spiritual yang terkait dengan kekayaan budaya serta model kehidupan yang mengutamakan nilai spiritual yang lebih tinggi dari sekedar nilai intelektual
Konsumsi warga Madura masih sangat bergantung dan akan makin bergantung pada wilayah lain seperti Surabaya. Bagaimana keterkaitan ini dapat dijadikan kekuatan untuk mendorong Madura berkembang setelah adanya jembatan SURAMADU ?
Ownership = Kepemilikan tanah – misalnya dan berbagai kepemilikan lainnya makin penting bagi masyarakat awam, tetapi peningkatan kompetensi makin penting bagi masyarakat maju. Bagaimana masyarakat terlibat dan menghargai ini sebagai suatu model baru dalam pengembangan budaya Madura ?
Mungkin bisa dimulai dengan membuat bank tanah dan membuat itu sebagai model kepemilikan warga dan menjadikan itu juga model upaya mempertahankan budaya. Program pembentukan dan peningkatan ketrampilan dagang dan usaha, akan jadi prioritas utama.
Rabu, 09 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar